Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

1 TIMOTEUS 1:12-17

HAMUBAON NI ROHA MANGHORHON LAS NI ROHA DOHOT HAMULIAON DI DEBATA     ( 1 TIMOTEUS 1:12-17) 1. PODA NI APOSTEL PAULUS TU SI TIMOTEUS ASA TONGTONG MARSIHOHOT HAPORSEAONNA DI BAGASAN TUHAN I..     Surat 1 Timoteus on somal do digoari surat parmahanion manang pastoral. Marhite surat on dipodai Apostel paulus si Timoteus, nang angka na porsea i. Asa lam marsihohot dibagasan Kristus. Apostel Paulus manongos surat on tu si Timoteus sian Mekadonia hira-hira taon 63 dung Kristus, ala diida ibana adong mara sian sian parpoda haliluon na boi masuk tu huria i. Ragat do masyarakta na di huria Epesus manomba dohot mangkaporseai dewa Artenis( dewa kesuburan) ima sada langgatan kuil Diana di kotai, masai torop halak ro tu kuil i mangido pangurupion. Di son do apostel Paulus mambohali si Timoteus asa laho mangaramoti haporseaon ni huria i asa jaga unang gabe tarombang ambing haporseaon ni huriai.       Tangkas do taida   songon dia panogu-noguon   ni Apostel Paulus tu si Timoteus. Asa una

1 TESSALONIKA 2,13-20

SUKACITA MELAYANI DALAM TUHAN  (1 Tessalonika 2,13-20)           1. Ada orang yang menerima Firman Tuhan, tapi ada juga yang menolak Firman Tuhan. Rasul Paulus menyebutkan keberhasilan pelayanannya di antara orang-orang Tesalonika   (ay. 13 ) , adalah karena   jemaat tersebut   telah menerima firman Allah yang diberitakan, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi sebagai firman Allah .   Satu hal yang perlu diperhatikan adalah:   Firman Tuhan   diberitakan oleh manusia yang memiliki kelemahan dan kekurangan. Inilah yang diungkapkan oleh Rasul Paulus dengan perkataan: Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat . Jemaat Tesalonika menerima Injil bukan sebagai perkataan manusia, tetapi sebagai firman yang datang dari Allah. Sebaliknya, orang- orang Yahudi, bukan saja menolak firman Allah bagi diri mereka, tetapi menentang dan menghambat sekuat tenaga tersebarnya Injil bagi orang lain. Orang-orang Yahudi yang disebutkan oleh rasul Paulus bukan hanya telah membunuh Tuhan Yesus

1 SAMUEL 16,1-13

DIPILIH DAN DIURAPI OLEH ALLAH  ( 1 SAMUEL 16, 1-13) I .Pendahuluan Buku I Samuel disebut sebagai  Kitab Peralihan , yaitu peralihan dari teokrasi menjadi monarki. Allah sendiri yang menjadi raja yang tidak kelihatan bagi bangsa Israel (teokrasi). Sedangkan Allah hanya mengangkat hakim ketika bangsa Israel mengalami kesukaran dan penderitaan. Namun suatu ketika, Samuel sebagai hakim terakhir harus berunding dengan Allah karena bangsa Israel mendesak supaya seorang raja diberikan kepada mereka, sama seperti bangsa-bangsa lain. Akan tetapi ada yang berpandangan bahwa menginginkan adanya seorang raja adalah sikap melawan kepercayaan Israel   yang mengakui Allah sebagai raja (Kel.15:18; Ul. 33:5). Akhirnya, Allah menyetujui dan membiarkan bangsa Israel memiliki seorang raja (monarki). Ia tahu bahwa hal itu akan membawa perubahan besar bagi bangsa Israel dan tidak semua perubahan itu baik. Setelah memilih raja, Allah mengingatkan Israel dan raja agar memelihara perjanjian-Nya dengan

1 TAWARIKH 16,31-36

BERSORAKLAH BAGI TUHAN  ( 1 TAWARIKH 16:31-36) Saudara- saudara yang terkasih, minggu kita saat ini adalah Minggu Jubilate. Artinya: Bersorak-soraklah bagi Allah, hai seluruh bumi. Melalui minggu Jubilate ini, kita diajak untuk senantiasa bersukacita. Bersukacita bukan karena dunia ini. Tetapi bersukacita karena Allah. Di sebuah kota ada seorang pemuda. Suatu ketika ia terlihat sangat bersukacita. Ternyata penyebabnya adalah karena ia diterima bekerja di sebuah perusahaan. Ia sangat senang karena apa yang dicita-citakannya dapat terkabul. Lalu bagaimana menghubungkan sukacita mendapatkan pekerjaan tersebut dengan sukacita kepada Allah, sebagaimana diserukan nama minggu kita. Jika, dalam hati pemuda itu ada rasa syukur kepada TUHAN ALLAH, maka pemuda tersebut termasuk orang yang berjubilate. Tetapi, kalau ia tidak merasa bahwa Tuhanlah yang telah memberkati dan menolong dirinya.Maka ia tidak termasuk seseorang yang berjubilate, walaupun ia bersukacita. Oleh karena itu, mela

EFESUS 5:15-21

EFESUS 5:15-21 HIDUP DIPIMPIN OLEH ROH KUDUS  Saudara-saudara yang terkasih, dalam kehidupan ini, jujur kita katakan bahwa banyak peristiwa terjadi di luar kendali kita. Terkadang ada peristiwa yang terjadi, yang tidak pernah kita duga dan bayangkan. Seperti keadaan yang kita alami saat ini. Untuk memutus rantai penularan virus corona, dengan terpaksa anak- anak diliburkan dengan waktu yang sangat panjang. Untuk sementara, kita juga tidak dapat mengadakan kebaktian sektor (partangiangan) bersama dengan saudara-saudara kita yang lain. Saat ini, penerbangan domestik dan luar negeri dihentikan. Situasi ini sungguh-sungguh tidak enak dan membuat kita susah. Tetapi untuk kebaikan bersama, kita harus melaksanakannya. Dan jika kita secara bersama-sama melakukan anjuran pemerintah, maka kita dapat berharap bahwa keadaan ini akan cepat berlalu. Saudara- saudara, dalam situasi yang penuh pergumulan  ini, dalam ibadah “ partangiangan ” yang diadakan di rumah-rumah, firman Tuhan menyapa ki

BILANGAN 14:17-19

TETAP SETIA KEPADA TUHAN  (BILANGAN 14:17-19) Saudara- saudara yang terkasih, perikop kotbah saat ini adalah sebuah doa. Yang memanjatkan doa adalah Musa. Musa berdoa untuk keselamatan bangsanya. Pada saat itu, TUHAN hendak menjatuhkan hukuman ketengah-tengah bangsa Israel. TUHAN murka atas bangsa itu. TUHAN hendak melenyapkan bangsa itu melalui penyakit sampar (ayat 12). Dalam bahasa asli atau bahasa Ibrani, penyakit sampar disebut dengan istilah “deber”. Istilah “deber” dapat diterjemahkan dengan pengertian “wabah penyakit” yang dapat menular dengan cepat dan mematikan. Pada saat itu, penyakit sampar adalah penyakit yang menakutkan dan belum ada obatnya. Bahkan orang yang terkena penyakit sampar sering dianggap sebagai seorang yang terkena tulah atau hukuman dari TUHAN. Dalam situasi menghadapi virus covid 19 ini, kita dapat dengan mudah memahami pengertian “deber” sebagai wabah penyakit yang menakutkan sebagaimana disebutkan dalam perikop kita ini. Sejak diumumkan tangga

1 RAJA-RAJA 19:1-18

ALLAH PENGHIBUR YANG BENAR   Kegagalan dan tekanan hidup   dapat membuat seseorang putus asa. Saat seseorang berputus asa, dunia serasa hampa. Kondisi seperti itulah yang dialami nabi Elia. Elia baru mengalami kemenangan yang gemilang melawan nabi-nabi Baal. Ia berharap agar kemenangan itu dapat membuat seluruh rakyat Israel dan raja Ahab bertobat. Meninggalkan berhala Baal dan bersujud menyembah Tuhan Allah. Sebelumnya Elia sudah berulangkali memberitakan firman Tuhan kepada Raja Ahab dan rakyat Israel. namun mereka tidak mau bertobat. Mereka tetap menyembah Baal. Kemenangan menghadapi nabi-nabi Baal diharapkan Elia bisa menjadi momentum untuk membuat raja dan seluruh umat bertobat. Harapan Elia tidak menjadi kenyataan. Kendatipun ia telah menurunkan api dari langit untuk membakar korban persembahan dan mengalahkan nabi-nabi Baal, namun umat Israel masih belum mau bertobat. Raja Ahab pun masih tetap mengeraskan hatinya. Ia malah melaporkan peristiwa kekalahan nabi-nabi Baa

1 RAJA-RAJA 17:17-24

TUHAN MENOLONG KITA SETURUT KEHENDAKNYA  (1 RAJA-RAJA 17:17-24) Oleh karena kekerasan hati raja Ahab dan umat Israel yang tetap menyembah Baal, maka Tuhan menghukum bangsa itu. Selama lebih kurang tiga setengah tahun tidak turun hujan.  Terjadilah kelaparan ditengah-tengah bangsa itu. Raja Ahab dan isterinya Izebel berusaha untuk membunuh Elia. Namun Tuhan menyuruh Elia pergi ke tepi sungai Kerit untuk bersembunyi. Elia minum dari air dari sungai itu. Dan ia makan dari roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak. Tetapi, karena kemarau berkepanjangan, maka air di sungai Kerit menjadi kering. Lalu Tuhan memerintahkan Elia pergi ke Sarfat. Seperti yang diperintahkan Tuhan, di Sarfat Elia tinggal di rumah seorang janda yang memiliki seorang anak perempuan untuk beberapa lamanya. Satu hal yang luar biasa adalah, Tuhan menyatakan pertolongannya kepada keluarga janda di Sarfat itu, karena mereka mau menerima Elia tinggal di rumahnya. Mereka justru tidak kekurangan ketika mereka mau b

1 RAJA-RAJA 3:4-12

MINTALAH HIKMAT DARI TUHAN  (1 RAJA-RAJA 3:4-12) Seandainya Tuhan datang kepada Kita dan berkata, “Kau boleh meminta apa saja,” apakah jawaban Kita? Apa yang Kita minta? Barangkali tidak salah kebanyakan dari manusia meminta kekayaan, dan yang serupa dengan itu.. Salomo berdoa! Ada dua bagian utama dalam doa Salomo: Pertama, ia merendahkan diri di hadapan Tuhan , sambil berkata: “Aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.” Kedua, ia meminta “pengertian untuk memutuskan hukum.” Ia ingin mendapatkan kebijaksanaan untuk memutuskan suatu perkara dengan benar dan adil. Salomo menginginkan kasih karunia dan kebijaksanaan untuk setiap situasi yang timbul dalam kerajaan. Ia tidak meminta apa-apa untuk dirinya sendiri kecuali kebijaksanaan untuk memerintah umat Tuhan secara bijaksana. Tuhan berkenan pada permintaan Salomo. Tuhan memberi Salomo hal-hal penting yang dimintanya dan menambahkan hal-hal lain yang tidak dimintanya. Tuhan berkata, “Dan juga apa yang tidak kau minta Ak

1 RAJA-RAJA 21:1-16

MENJADI PEMIMPIN YANG ADIL DAN JUJUR    ( 1 Raja-raja 21:1-16) 1.       Profil Ahab Ahab menjadi raja   adalah menggantikan ayahnya yang bernama Omri. Ketika ayahnya, Omri berkuasa,   ayahnya dicatat sebagai seorang raja yang jahat dan melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hati Tuhan (1 Raja-raja 16,25). Omri   memerintah atas Israel 12 tahun lamanya. Kemudian ia meninggal. Yang menggantikan dia selanjutnya adalah Ahab, anaknya. Ahab memerintah atas Israel 22 tahun lamanya. Tetapi ia juga dicatat sebagai raja yang banyak melakukan hal-hal yang mendukakan Tuhan. Sebagai seorang raja, ia banyak dipengaruhi oleh isterinya yang bernama Izebel. Izebel adalah seorang isteri yang sangat ambisius dan sangat berpengaruh terhadap suaminya. Ia adalah puteri seorang raja Sidon, yang bernama: Etbaal.   Orang Sidon memiliki sembahan   berhala bernama Baal. Setelah Izebel menikah dengan Ahab, Izebel tidak meninggalkan sembahannya tersebut. Ia tetap menyembah Baal dan mendirikan kuil kh

1 PETRUS 5,6-11

SADAR DAN BERJAGA-JAGALAH (1 Petrus 5: 6 – 11) Surat Petrus dilatarbelakangi kehidupan jemaat yang berat. Mereka menghadapi aniaya karena iman kepada Kristus (1:6). Dalam keadaan seperti itu, perasaan khawatir tentang masa depan pastilah nyata. Rasul Petrus mendorong mereka untuk menyerahkan segala beban mereka kepada Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan memelihara hidup mereka (5:7, 10). Dengan sikap seperti ini, maka apapun penderitaan itu dan seberat apapun juga, menjadi sarana orang beriman untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun sebaliknya dapat terjadi. Penderitaan dapat menarik orang menjauh dari Tuhan. Penderitaan dapat menimbulkan kepahitan karena merasa Tuhan absen dalam pergumulan hidup. Dalam situasi seperti ini, si Iblis dapat mengambil kesempatan untuk menghancurkan hidup orang Kristen. Dalam konteks inilah maka Rasul Petrus memberi peringatan pada ay.8: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan menc

1 MUSA 2,8-15

MARINGANAN JOLMA NA PARJOLO I DI TAMAN EDEN (1 MUSA 2,8-15) 1.       DITOMPA DEBATA MA PORLAK EDEN GABE INGANAN JOLMA NA PARJOLO I. Dung singkop dipatupa Debata   langit, tano, laut, angka binatang dohot angka suan-suanan; ditompa Debata ma jolma na parjolo i. Jala digoari ma jolma na parjolo i   dohot goar Adam. Lapatanna: sian tano do pambuatanna. Goarna i do daina. Ai sian orbuk ni tano do dipauli Debata jolma i    (2 Musa 2:7).   Dung dipauli Debata jolma i sian tano, diullushon Debata ma hosa hangoluan tu igungna. Gabe mangolu ma jolma i. Tangkas do tarida sumurung holong ni Debata tu jolma i.   Alani i do jotjot disoarahon anggo jolma i ima mahkota ciptaan ni Debata . Jala dung ditompa Debata   jolma i, dipauli Debata ma muse sada porlak na nigoaran Porlak Eden, ima gabe inganan ni jolma i.   Di porlak Eden ima jolma i maringanan. 2.       DIPASINGKOP DEBATA DO NA RINGKOT DI JOLMA I. Di porlak Eden i martubuan ma angka hau nauli jala na denggan. Jala angka parbu

1 KORINTUS 10:1-13

MAMPU MENANGGUNG PENCOBAAN Kota Korintus adalah kota yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki intelektual tinggi. Tetapi di kota ini juga banyak terdapat orang-orang yang menyembah berhala. Korintus juga dikenal sebagai kota yang berlimpah dengan kekayaan, namun penuh dengan perbuatan dosa, percabulan dan hawa nafsu.     Di tempat seperti itulah, jemaat Korintus berdiri. Sehubungan dengan itulah Paulus mencoba untuk menguatkan jemaat itu untuk senantiasa bertahan dalam setiap godaan.   Secara khusus, Paulus memperingatkan jemaat Tuhan yang ada di Korintus yang “lemah secara pengetahuan” dan jemaat yang telah mempunyai “pengetahuan” (pasal 8) untuk tetap waspada dan berhati-hati. Paulus memberikan pelajaran akan apa yang telah terjadi kepada bangsa Israel di padang gurun, bahwa mereka telah dibaptis di dalam awan dan di dalam laut dan mereka semua sama-sama makan dan minum yang rohani dari Allah namun tetap saja mereka jatuh kedalam pencobaan . Hidup bangsa Israel yang tetap d

1 KORINTUS 6,1-8

MENYELESAIKAN PERSOALAN (1 KORINTUS 6,1-8) Saat ini ada yang disebut dengan istilah managemen konflik . Secara sederhana, managemen konflik itu dipahami sebagai upaya untuk menangani konflik. Bagaimanapun, harus disadari bahwa dalam hubungan interaksi antar satu manusia dengan manusia lainnya, terkadang muncul konflik. Dengan kata lain, mustahil kita lepas dari konflik atau masalah. Dalam kaitan inilah,   sebaiknya kita tidak lari dari konflik atau masalah. Tetapi   kita harus berusaha menghadapi masalah tersebut . Sebagai   umat Tuhan, dasar untuk menyelesaikan masalah,   bukan pikiran kita, dan juga bukan perasaan kita. Tetapi yang menjadi dasar dalam menyelesaikan masalah atau konflik adalah firman Tuhan. Inilah yang hendak ditekankan melalui renungan kotbah saat ini. Beberapa hal yang ditekankan dalam menyelesaikan konflik, seperti perselisihan yang dialami oleh jemaat Korintus adalah: 1.     ORANG KRISTEN HARUS DAPAT MENYELESAIKAN PERSOALANNYA SENDIRI. Ketika ada p