Langsung ke konten utama

1 RAJA-RAJA 3:4-12

MINTALAH HIKMAT DARI TUHAN 
(1 RAJA-RAJA 3:4-12)

Seandainya Tuhan datang kepada Kita dan berkata, “Kau boleh meminta apa saja,” apakah jawaban Kita? Apa yang Kita minta? Barangkali tidak salah kebanyakan dari manusia meminta kekayaan, dan yang serupa dengan itu.. Salomo berdoa! Ada dua bagian utama dalam doa Salomo: Pertama, ia merendahkan diri di hadapan Tuhan , sambil berkata: “Aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.” Kedua, ia meminta “pengertian untuk memutuskan hukum.” Ia ingin mendapatkan kebijaksanaan untuk memutuskan suatu perkara dengan benar dan adil. Salomo menginginkan kasih karunia dan kebijaksanaan untuk setiap situasi yang timbul dalam kerajaan. Ia tidak meminta apa-apa untuk dirinya sendiri kecuali kebijaksanaan untuk memerintah umat Tuhan secara bijaksana. Tuhan berkenan pada permintaan Salomo. Tuhan memberi Salomo hal-hal penting yang dimintanya dan menambahkan hal-hal lain yang tidak dimintanya. Tuhan berkata, “Dan juga apa yang tidak kau minta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.” (Angkup ni na so pinangidom pe, lehononku do tu ho, nang hamoraon, nang hamuliaon, asa unang adong tudoshon ho nanggo sahalak di tongatonga ni angka raja saleleng ho mangolu.) Nas ini mengajarkan tentang hal yang terutama dalam hidup yakni memperoleh hikmat atau kebijaksanaan, sebab dengan itu kita diberi kemampuan untuk memperoleh hidup yang lebih bermakna dan bahagia, serta mampu menimbang berbagai perkara dengan benar dan adil. Memilih kekayaan dan umur panjang tidaklah salah, tetapi hal demikian sifatnya sementara, semuanya itu tidaklah abadi, namun dengan hikmat, seseorang diberi pemahaman yang dalam dan lebih sempurna untuk memaknai hidup yang sesuai kehendak Tuhan.

Sikap raja Salomo yang mengutamakan hikmat dari Tuhan perlu kita teladani. Saat ini orang berlomba-lomba untuk meraih kepintaran namun hidup bukan semakin baik dan benar, tetapi dengan meraih hikmat Tuhan, hidup manusia akan semakin baik dan benar. Dalam kitab Amsal, Raja Salomo mengungkapkan: Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7). Begitu penting dan berharganya hikmat, hal itu lebih berharga dari emas dan perak, orang yang menerima dan mempergunakanya, dialah yang disebut orang berbahagia. Kebahagiaan orang bukan diukur dengan kekayaan tetapi dari hikmat yang dia pergunakan untuk memaknai hidup ini, baginya hidup harus disyukuri sebab itu adalah anugerah Tuhan semata.

Tuhan Yesus telah menyingkapkan rahasia besar bagi setiap orang percaya tentang hidup yang kekal itu, orang yang kurang berhikmat, baiklah dia meminta di dalam doa dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan memberikanya. Mintalah hikmat, kearifan atau kecerdasan kepada Tuhan. Mintalah kemampuan memilah dan menimbang masalah. Mintalah kecerdasan membedakan yang benar dan yang salah. Mintalah kemampuan mengambil keputusan yang tepat. Tuhanlah sumber hikmat, dan tetaplah tinggal di dalam FirmanNya dan akuilah Dia dalam segala laku kita maka kita akan hidup dengan hikmat itu.