ROH YANG MENUNTUN
Pemberian TUHAN yang luar biasa dalam kehidupan umatNya, adalah TUHAN memberikan Roh Kudus ketengah-tengah umat. Dalam pergumulan bangsa Israel, pada masa ketika mereka keluar dari perbudakan di Babel, nabi Yesaya mengingatkan mereka tentang tuntunan TUHAN dalam kehidupan mereka. Beberapa hal, yang ditekankan tentang tuntunan Allah tersebut adalah:
1. Mengalami perkara-perkara yang luar biasa.
Dalam perikop kita ini, bangsa Israel diingatkan tentang perbuatan TUHAN yang besar dalam kehidupan mereka. Mereka mengalami perkara-perkara yang luar biasa. Ketika mereka dikejar-kejar oleh Firaun dan pasukannya. Mereka sudah bingung. Bagaimana mereka dapat lepas dari tangan Firaun. Tetapi TUHAN menunjukkan pertolongan, dengan cara yang luar biasa. Mereka dapat menyeberangi Laut Merah yang membentang di hadapan mereka. Sedikitpun, mereka tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan dapat menyeberangi Laut itu dengan berjalan kaki. Tetapi TUHAN tunjukkan pertolonganNya dalam kehidupan mereka. Sehingga, seorangpun dari antara mereka tidak ada yang cidera atau jatuh ke tangan Firaun. Bahkan semua harta benda mereka dapat diseberangkan dengan selamat. Ini adalah hal yang mencengangkan. Kehadiran TUHAN membuat mereka dapat mengalami hal-hal seperti itu. Ketika saat ini, kita merayakan hari Pentakosta, maka kita diingatkan tentang kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita. Bahwa TUHAN mampu melakukan perkara-perkara yang besar di dalam kehidupan kita. Yang tidak pernah kita pikirkan bahkan bayangkan. Bahkan barangkali, yang tidak pernah kita doakan. Sebagaimana dikatakan dalam Efesus 3:20: “Bagi Dia-lah yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.”
2. Mereka dituntun untuk kebaikan sepanjang kehidupan mereka
Kehadiran TUHAN mengingatkan bangsa Israel yang akan keluar dari perbudakan Babel. 70 tahun mereka diperbudak di tanah Babel. Mereka menyadari bahwa, mereka mengalami keadaan seperti itu, karena mereka meninggalkan TUHAN. Mereka melupakan TUHAN. Mereka tidak mau dituntun oleh TUHAN. Akibatnya mereka terbuang. Itulah yang terjadi dalam perjalanan bangsa Israel. Ketika mereka hidup dalam kelimpahan, mereka lupa mensyukuri kebaikan TUHAN. Mereka merasa bahwa hidup mereka sukses adalah karena kehebatan mereka. Mereka tidak memuliakan Tuhan. Bahkan banyak dari bangsa tersebut, beribadah kepada Baal. Mereka menyembah ilah lain. Ini mengakibatkan Tuhan murka, sehingga akhirnya Tuhan mengijinkan bangsa lain, untuk berkuasa atas mereka. Mereka yang semula hidup dalam kelimpahan, akhirnya harus menerima kenyataan, hidup dalam perbudakan. Sangat ironis memang, bangsa yang mengaku sebagai umat pilihan Tuhan, tetapi justru harus diperbudak. Tetapi itu semua terjadi, supaya mereka kembali memuliakan Tuhan. Supaya mereka kembali menyembah kepada TUHAN. Pada akhirnya, mereka mengaku bahwa mereka membutuhkan TUHAN. Agar TUHAN-lah yang menuntun mereka, sepenjang kehidupan mereka. TUHAN menuntun mereka, sampai kepada perhentian terakhir.
Hari Minggu ini, 31 Mei 2020 kita rayakan sebagai Hari Pentakosta. Berdasarkan pengertiannya secara harafiah: Hari Pentakosta, dalam bahasa Yunani, artinya Hari ke-50. Dihitung hari ke-50, yaitu setelah hari Paskah (Kebangkitan). Setelah Yesus bangkit maka 50 hari kemudian disebutlah sebagai hari Pentakosta. Tetapi sebelumnya, 10 hari sebelum hari Pentakosta, Yesus telah naik ke sorga. Dan sebelum Ia naik ke sorga, Ia berkata bahwa ada waktunya ketika Ia sudah tidak lagi bersama dengan murid-muridnya, maka Roh Kudus akan dicurahkan atas murid-murid. Itulah yang terjadi pada hari Pentakosta. Bahwa Roh Kudus dicurahkan atas murid-murid. Tuhan memberikan RohNya atas murid-murid. Itulah yang kita rayakan pada hari ini. Melalui kotbah pada saat ini, kita diingatkan tentang pemberian Tuhan yang sangat besar, yaitu Roh Kudus. Sebagaimana tema kita disebutkan, bahwa Roh Kudus itu adalah Roh yang Menuntun. Saudara-saudara yang terkasih, peringatan turunnya Roh Kudus membangunkan dan menyemangati orang percaya, kita pada masa kini untuk optimis berpengharapan menang malampaui segala persoalan hidup kita. Marilah kita mempercayakan diri kita kepada tuntunanNya. Bahwa TUHAN tidak akan pernah mengecewakan kita. Ia akan menuntun kita kepada hal-hal yang menggembirakan. Amen.
1. Mengalami perkara-perkara yang luar biasa.
Dalam perikop kita ini, bangsa Israel diingatkan tentang perbuatan TUHAN yang besar dalam kehidupan mereka. Mereka mengalami perkara-perkara yang luar biasa. Ketika mereka dikejar-kejar oleh Firaun dan pasukannya. Mereka sudah bingung. Bagaimana mereka dapat lepas dari tangan Firaun. Tetapi TUHAN menunjukkan pertolongan, dengan cara yang luar biasa. Mereka dapat menyeberangi Laut Merah yang membentang di hadapan mereka. Sedikitpun, mereka tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan dapat menyeberangi Laut itu dengan berjalan kaki. Tetapi TUHAN tunjukkan pertolonganNya dalam kehidupan mereka. Sehingga, seorangpun dari antara mereka tidak ada yang cidera atau jatuh ke tangan Firaun. Bahkan semua harta benda mereka dapat diseberangkan dengan selamat. Ini adalah hal yang mencengangkan. Kehadiran TUHAN membuat mereka dapat mengalami hal-hal seperti itu. Ketika saat ini, kita merayakan hari Pentakosta, maka kita diingatkan tentang kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita. Bahwa TUHAN mampu melakukan perkara-perkara yang besar di dalam kehidupan kita. Yang tidak pernah kita pikirkan bahkan bayangkan. Bahkan barangkali, yang tidak pernah kita doakan. Sebagaimana dikatakan dalam Efesus 3:20: “Bagi Dia-lah yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.”
2. Mereka dituntun untuk kebaikan sepanjang kehidupan mereka
Kehadiran TUHAN mengingatkan bangsa Israel yang akan keluar dari perbudakan Babel. 70 tahun mereka diperbudak di tanah Babel. Mereka menyadari bahwa, mereka mengalami keadaan seperti itu, karena mereka meninggalkan TUHAN. Mereka melupakan TUHAN. Mereka tidak mau dituntun oleh TUHAN. Akibatnya mereka terbuang. Itulah yang terjadi dalam perjalanan bangsa Israel. Ketika mereka hidup dalam kelimpahan, mereka lupa mensyukuri kebaikan TUHAN. Mereka merasa bahwa hidup mereka sukses adalah karena kehebatan mereka. Mereka tidak memuliakan Tuhan. Bahkan banyak dari bangsa tersebut, beribadah kepada Baal. Mereka menyembah ilah lain. Ini mengakibatkan Tuhan murka, sehingga akhirnya Tuhan mengijinkan bangsa lain, untuk berkuasa atas mereka. Mereka yang semula hidup dalam kelimpahan, akhirnya harus menerima kenyataan, hidup dalam perbudakan. Sangat ironis memang, bangsa yang mengaku sebagai umat pilihan Tuhan, tetapi justru harus diperbudak. Tetapi itu semua terjadi, supaya mereka kembali memuliakan Tuhan. Supaya mereka kembali menyembah kepada TUHAN. Pada akhirnya, mereka mengaku bahwa mereka membutuhkan TUHAN. Agar TUHAN-lah yang menuntun mereka, sepenjang kehidupan mereka. TUHAN menuntun mereka, sampai kepada perhentian terakhir.
Hari Minggu ini, 31 Mei 2020 kita rayakan sebagai Hari Pentakosta. Berdasarkan pengertiannya secara harafiah: Hari Pentakosta, dalam bahasa Yunani, artinya Hari ke-50. Dihitung hari ke-50, yaitu setelah hari Paskah (Kebangkitan). Setelah Yesus bangkit maka 50 hari kemudian disebutlah sebagai hari Pentakosta. Tetapi sebelumnya, 10 hari sebelum hari Pentakosta, Yesus telah naik ke sorga. Dan sebelum Ia naik ke sorga, Ia berkata bahwa ada waktunya ketika Ia sudah tidak lagi bersama dengan murid-muridnya, maka Roh Kudus akan dicurahkan atas murid-murid. Itulah yang terjadi pada hari Pentakosta. Bahwa Roh Kudus dicurahkan atas murid-murid. Tuhan memberikan RohNya atas murid-murid. Itulah yang kita rayakan pada hari ini. Melalui kotbah pada saat ini, kita diingatkan tentang pemberian Tuhan yang sangat besar, yaitu Roh Kudus. Sebagaimana tema kita disebutkan, bahwa Roh Kudus itu adalah Roh yang Menuntun. Saudara-saudara yang terkasih, peringatan turunnya Roh Kudus membangunkan dan menyemangati orang percaya, kita pada masa kini untuk optimis berpengharapan menang malampaui segala persoalan hidup kita. Marilah kita mempercayakan diri kita kepada tuntunanNya. Bahwa TUHAN tidak akan pernah mengecewakan kita. Ia akan menuntun kita kepada hal-hal yang menggembirakan. Amen.