YESAYA 64: 1-9
TUHAN ITU BAPA KITA
Tuhan adalah maha kuasa. Dia
memiliki kemampuan yang mahadahsyat. Dia adalah pribadi yang layak untuk dipuji
dan diagungkan. Tuhan-lah yang menciptakan alam semesta ini. Tidak ada satu
kekuatan pun yang dapat menyamai Dia. Inilah yang kita lihat tergambar dalam
perikop ini. Perikop ini merupakan sebuah doa yang disampaikan dalam bentuk nyanyian
untuk menyatakan tentang dua hal, yaitu:
- Tentang Kemahakuasaan Tuhan.
(Ayat 1-4)
- Tentang keberadaan manusia yang
sering sekali berdosa di hadapan Tuhan. (Ayat 5-6)
Dalam perikop ini diungkapkan
tentang bagaimana kebesaran Tuhan yang tidak dapat dibandingkan oleh
allah-allah manapun, bahwa Tuhan akan mendengar dan akan langsung bertindak
dengan kedahsyatan kuasaNya.
Penjelasan
Nas
1.
Tuhan
yang maha kuasa dan bertindak menyelamatkan umatNya
Dalam perikop ini diberitakan
tentang kedatangan Tuhan ke tengah-tengah dunia ini. Nabi Yesaya menuturkan
bahwa Tuhan yang datang itu akan membuat:
gunung-gunung akan goyah (ay 1) akan terjadi hal yang luar biasa, juga digambarkan
kedatangannya akan seperti api yang akan membakar kayu yang meranggas ataua api
yang membuat air mendidih.
Ketika Tuhan datang ke dunia ini,
maka akan terjadi perkara hal yang luar biasa.
Tuhan yang datang itu memperlihatkan
bahwa Ia Tuhan yang dekat kepada manusia. Ia adalah Tuhan Tuhan yang tidak
hanya berfirman, melainkan juga berbuat untuk keselamatan manusia. Tuhan yang datang tersebut membuat, tidak ada
lagi telinga yang tidak mendengar, tidak ada lagi mata yang tidak melihat (ayat
4).
2.
Dosa
membuat hidup menderita, untuk itu marilah kita meninggalkan dosa kita.
Nabi Yesaya menjelaskan bahwa dosa
akan membuat hidup manusia menderita. Dosa membuat manusia berada dalam murka
Tuhan. Akibat dosa manusia menjadi terpisah dari persekutuan dengan Tuhan,
sehingga membuat manusia berada dalam kebinasaan.
Yesaya menggambarkan manusia yang
berdosa itu seperti kain kotor dan seperti daun yang layu dan menjadi lenyap serta tidak kelihatan lagi,
oleh karena diterbangkan angin.
Intinya: melalui perikop ini, Yesaya
hendak menekankan tentang dosa dan kejahatan yang membuat hidup manusia susah
dan menderita. Untuk itu, kita patut bersyukur untuk Tuhan yang datang dan
bertindak menyelamatkan kita. Inilah yang kita syukuri ketika kita merayakan
Adven yang pertama. Melalui perayaan
Adven ini kita diajak untuk bersyukur atas kasih Tuhan Allah yang nyata dalam
kehidupan kita melalui kehadiran Kristus. Ia seperti seorang Bapa yang selalu
sayang kepada anak-anaknya.