MAZMUR 119 : 9-16
BERSUKA
CITA MENAATI FIRMAN TUHAN
Mazmur 119 merupakan mazmur sekaligus pasal terpanjang
dalam Alkitab.
Secara umum Mazmur 119 bertutur tentang kebahagiaan orang
yang hidupnya tunduk dan taat kepada Taurat Tuhan dan mengasihi Allah. Pemazmur
menggambarkan kerinduannya untuk mengasihi
Tuhan dengan menjaga hidupnya tetap bersih, tidak menyimpang dari perintah-perintah
Tuhan.
Penjelasan
1. Tidak mudah tergoda.
Pada Ay.
9 disebutkan pertanyaan: Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? Pertanyaan tersebut langsung dijawab sendiri oleh pemazmur dengan 3 hal:
1)Dengan menjaganya sesuai dengan
firman-Allah,
2)Mencari Tuhan dengan segenap hati,
3)Tidak menyimpang dari perintah-perintahNya.
Hal yang paling
sulit adalah bagaimana kita mempertahankan perilaku kita ditengah godaan disekeliling kita. Kita tidak
akan mampu menjaga perilaku kita jika hanya mengandalkan logika-logika duniawi,
mis : kita tidak akan mampu bertahan menjadi orang jujur jika kita percaya
logika dunia yang mengatakan bahwa “orang
jujur tidak akan pernah kaya”. Namun pemazmur memberi jawaban bagaimana
kita bisa mempertahankan perilaku bersih yaitu dengan mengacu kepada
firman Tuhan (mis : baca Amsal 14:11 Rumah orang fasik akan musnah, tetapi
kemah orang jujur akan mekar, dll). Kemudian dalam setiap godaan yang akan
membawa kita kepada perilaku yang tidak bersih, kita harus senantiasa
mencari Tuhan melalui ibadah, doa dan pujian, sehingga kita diluputkan dari
godaan tersebut, dan lewat persekutuan kita dengan Tuhan kita akan selalu
diingatkan agar tidak menyimpang dari perintah-perintahNya.
2.
Tetap
senantiasa percaya akan janji Tuhan dan setia menaati perintah-perintahNya.
Dalam
ayat 11 disebutkan : Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya
aku jangan berdosa terhadap Engkau. Jika kita merenungkan ayat ini,
kita melihat hubungan antara menyimpan janji Tuhan dengan hidup yang jauh dari
dosa. Tuhan selalu setia dengan
janjiNya, sehingga kita tidak perlu ragu akan janji-janji Tuhan. Keraguan
itu lah yang sering membawa kita kepada dosa. Kita sering mencari jalan keluar
yang instan dalam masalah hidup kita karena kita ragu apakah Tuhan akan
menolong kita.
Selanjutnya, pada ayat 12 dikatakan tentang seruan agat Tuhan senantiasa mengajarkan ketetapan-ketetapanNya kepadanya,
dilanjutkan pada ayat 15 tentang kerinduan
akan firman Tuhan. Yang pertama kita lihat adalah bahwa
kita harus membuka hati terhadap pengajaran firman Tuhan.
Sehingga lewat pengetahuan yang
kita peroleh dari pengajaran itu, kita mampu menyampaikannya kepada orang lain . Sekaligus firman Tuhan itu menjadi
kekuatan dalam kehidupan kita, ketika kita meneghadapi berbagai tantangan dalam
kehidupan ini.
Dalam 2 Tim 3,16-17 disebutkan: Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Artinya Firman Tuhan menjadi pedoman dan rel yang harus kita
ikuti dalam kehidupan kita. Jika kita menyimpang dari semuanya itu, maka
kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan pada akhirnya akan keluar dari
jalan-jalan Tuhan dan jatuh ke dalam jurang dosa.