Mazmur 107:1-3, 17-22
MENGUCAPSYUKURLAH SENANTIASA
DAN HIDUP DALAM PERRSEKUTUAN
YANG HIDUP DENGAN TUHAN
Mazmur 107 adalah mazmur yang berisikan sebuah nyanyian syukur atas pertolongan
Tuhan. Tuhan diproklamirkan sebagai Pribadi yang bertindak menolong umatNya. Pemazmur
merasakan dalam kehidupannya, bagaimana Tuhan telah menolong dia melalui
berbagai kesulitan dalam hidupnya.
Melalui Mazmur ini, umat diajak untuk bersyukur atas kebaikan dan
kemurahan Tuhan dalam kehidupan mereka.
Lebih lanjut,
jika kita meneliti konteks rasa syukur
dan sukacita dalam Mazmur 107 ini, maka dapatlah kita katakan bahwa situasi
pembebasan dari perbudakan di tanah Mesir sangat mempengaruhi. Selain itu,
melalui maszmur ini, kita melihat bahwa pemazmur juga mengajak supaya umat
senantiasa mengarahkan diri kepada Tuhan saja. Meskipun terkadang harus
bergumul dengan berbagai persoalan hidup, diantaranya sakit penyakit.
Penjelasan Nas:
1. Alasan untuk
mengucap syukur adalah karena Tuhan itu baik dan kasih setiaNya untuk
selama-lamanya (ayat 1-3)
Kebaikan Tuhan
adalah bukan untuk sesaat saja. Tetapi adalah untuk selama-lamanya. Ia adalah
Allah yang hidup, yang senantiasa menyertai
umatNya. Sebagaimana yang juga diungkapkan dalam Matius 28:20 b “ Aku
menyertai kamu senanatiasa sampai kepada
akhir jaman”.
Pemazmur juga
mengajak supaya setiap orang yang telah merasakan kebaikan Tuhan dapat
menaikkan syukur kepada Tuhan. Mereka yang telah merasakan bagaimana Tuhan
telah menebus dan berbuat ditengah-tengah mereka tidak melupakan Tuhan dalam
kehidupan mereka. Janganlah mereka seperti 9 orang penderita kusta dari 10 orang yang disembuhkan Yesus (Lukas 17:11-19). Setelah disembuhkan ke-9 orang tersebut tidak
kembali untuk menyampaikan terimakasih
kepada Yesus. Hanya satu orang saja yang kembali menyampaikan terimakasih
kepada Tuhan.
2. Dosa membuat hidup manusia menjadi susah dan menderita
(ayat
17-22)
Di sini,
pemazmur juga mengungkapkan tentang perbuatan dosa yang membuat kehidupan
manusia menjadi penuh dengan penderitaan dan kesusahan. Bahkan Pemazmur
mengatakan bahwa ada orang yang mengalami penyakit oleh karena dosa. Oleh
karena itu, pemazmur menyerukan supaya orang yang seperti itu bertobat dan
kembali berseru kepada Tuhan (ay.21-22).
Dosa hanya
membuat hidup manusia susah dan menderita. Dosa membuat manusia terpisah dari
Tuhan. Padahal Tuhan-lah sumber damai sejahtera dan sukacita yang sejati.
Keterpisahan dengan Tuhan membuat hidup manusia penuh dengan iri hati dan
perselisihan. Manusia hidup dalam saling membenci dan memusuhi satu dengan yang
lain. Itulah sebabnya, ada orang berkata bahwa manusia adalah serigala bagi
sesamanya. Hal itu terjadi karena mereka tidak hidup dalam persekutuan dengan
Tuhan.
Ketika Adam dan
Hawa jatuh ke dalam dosa, maka hidup
mereka menjadi susah. Mereka harus bersusah payah untuk mencari makanan. Selain
itu, di keluarga Adam dan Hawa terjadi perselisihan bahkan pembunuhan. Kain
membunuh Habel, yang adalah saudara kandungnya sendiri. Demikianlah gambaran
keluarga yang dipenuhi oleh dosa.
Selain itu, kita
juga melihat pada masa Nuh, ketika dunia ini penuh dengan kejahatan. Maka Tuhan
menjadi murka. Akhirnya Tuhan menurunkan air bah ke tengah-tengah dunia ini.
Dosa mengakibatkan mereka menjadi binasa melalui peristiwa air bah..
Oleh karena
itulah, Pemazmur menyerukan supaya setiap umat senantiasa memelihara
persekutuan rohaniNya dengan Tuhan. Untuk tetap mengarahkan hatiNya memuji dan
memuliakan Tuhan.
Aplikasi:
1. Hidup senantiasa dalam syukur kepada Tuhan.
2. Untuk senantiasa memohon keampunan atas segala dosa yang telah kita
perbuat.
3. Senantiasa mengharapkan
pertolongan Tuhan.