KISAH PARA RASUL 1:15-26
TUHAN
MEMANGGIL DAN MEMILIH HAMBA-HAMBANYA
Setelah Yudas Iskariot
bunuh diri dan dikebumikan di sebidang tanah, yang disebut “Hakal Dama” artinya
tanah darah; maka para rasul berkumpul untuk membicarakan siapa yang
menggantikannya. Para rasul tersebut berkumpul bersama lebih kurang 120 orang.
Ada dua calon, yang
dianggap mereka layak untuk menggantikan posisi Yudas Iskariot, yaitu: Yusuf
yang juga disebut Barsabas/ Yustus dan Matias.
Penjelasan Nas dan Aplikasi
1.
Pemilihan dengan cara Undian- mengajar kita untuk berserah kepada Tuhan.
Prosedur pemilihan
calon menjadi menarik, karena melibatkan undian. Dari dua calon kuat, kemudian
diundi siapa yang menjadi pilihan Tuhan (dengan cara sebelumnya berdoa agar
Tuhan yang menentukan dan mengimani bahwa siapapun yang terpilih itu berarti
pilihan Tuhan). Yang terpilih adalah Matias, seorang yang tidak pernah muncul
sebelum dan sesudahnya. Boleh dikatakan ia tidak telalu populer, karena namanya
hanya muncul ketika pemilihan ini saja.
Banyak orang berkata
bahwa: undian sangat dekat dengan perjudian. Praktek seperti ini lama menjadi
perdebatan dalam berbagai zaman. Membuang undi adalah tindakan yang dilakukan
pada zaman kekafiran di wilayah Timur Tengah. Bapa-bapa gereja sangat menentang
perlakuan seperti ini dalam pengambilan keputusan, meskipun saat itu umumnya
dilakukan Gereja manakala diperhadapkan pada keputusan yang sangat sulit.
Itulah sebabnya, selalu didahului dengan berdoa. Melalui doa tersebut terlihat
ada kepasrahan kepada Tuhan. Ada keinginan supaya Tuhan saja melalui RohNya
menyatakan pilihanNya.
Oleh karena itu, dalam
pemilihan para rasul ini, kita harus berkata bahwa undian yang dilakukan
bukanlah perjudian. Kita harus berkata bahwa: Tuhan selalu punya banyak cara dan punya
wewenang penuh dalam menentuka caranya dan dapat memakai apa dan siapa yang
menjadi alat dan perantara-Nya.
Di kalangan pendeta
kemungkinan masih melakukan praktik yang mirip dengan cara yang sedikit
berbeda, yaitu penentuan ayat pilihan bagi parguru malua yang akan
lepas sidi. Pendeta berdoa, lalu mencabut ayat-ayat yang akan diberikan kepada
pemuda/pemudi yang lepas sidi yang kemudian dicantumkan pada sertifikat
sidinya. Caranya, bisa memilih ayat-ayat pada secarik kertas (dalam bahasa
Batak disebutkan dengan manjomput na sinurat), atau membuka Alkitab
yang menunjukkan di mana lembarannya yang akan terbuka menjadi ayat pilihan
dimaksud.
2.
Tuhan membutuhkan kesediaan hambaNya untuk bekerja bagiNya
Pilihan terhadap Matias
dalam perikop ini memperlihatkan bahwa Tuhan membutuhkan kesediaan kita untuk
melayaniNya. Tuhan Yesus pernah berkata: “Banyak yang terpanggil, tetapi
sedikit yang terpilih” (Matius 22:14) memperlihatkan bahwa sampai saat ini
Tuhan terus memanggil dan memilih. Apakah kita termasuk orang yang terpanggil
dan terpilih, tidak hanya tergantung kepada Tuhan saja, tetapi juga tergantung
kepada keterbukaan hati kita untuk mengikuti panggilan dan pilihanNya. Sebab, sebagaimana seseorang yang bertepuk
tangan; ia tidak dapat bertepuktangan hanaya dengan mempergunakan satu tangan
saja. Ia bisa bertepuktangan jika kedua tangannya dipergunakan.