2 Korintus
4,13- 5,1
Manusia Batiniah dibaharui hari
demi hari
1. Paulus mengalami perubahan dalam kehidupannya dari seorang yang
menghambat kekristenan menjadi seorang yang menyebarkan kekristenan
Sebelum menjadi seorang rasul, Paulus adalah seorang farisi yang
sangat taat kepada ajaran agamanya. Ia rela melakukan apa saja, termasuk
membunuh, demi mempertahankan atau membela agamanya.
Dia ditangkap dan diubahkan Tuhan, dalam perjalanannya ke Damaskus
untuk menghambat pertumbuhan orang-orang Kristen. Tetapi ternyata perjalanan
hidupnya berubah. Justru di dalam perjalanan hendak menghambat kekristenan
tersebutlah, ia bertemu dengan Tuhan Yesus, sehingga hidupnya berubah. Ia berubah
menjadi seorang yang sangat giat dalam pemberitaan Injil Kristus. Ia menjadi
seorang yang memiliki iman atau kepercayaan kepada Yesus, sebagaimana yang dia
katakan pada ayat 13: “Aku percaya sebab itu aku berkata-kata.”
2. Hidup senantiasa dalam
iman dan pengharapan.
Setelah menjadi seorang
pemberita Injil, Paulus mengalami perubahan yang sangat drastis dalam
kehidupannya. Satu hal yang luar biasa,
yang ditunjukkan Paulus adalah bahwa meskipun mengalami penderitaan, tetapi ia
tetap bersemangat dan bersukacita. Penderitaan
tersebut dia ungkapkan dengan istilah:
-
Meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot --> namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.
Terlihat jelas,
bagaimana Paulus dalam pelayanannya merasakan kesusahan dan penderitaan. Tapi
dalam waktu bersamaan, Paulus memahami bahwa dibalik penderitaan yang dia
alami, dia akan menerima upah dari Bapa di sorga. Oleh karena itulah dia
mengatakan:
-
Penderitaan ringan yang
sekarang ini yang ditanggungnya mengerjakan kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya.
-
Sebab kami tidak
memperhatikan yang kelihatan ---> melainkan yang tak kelihatan,
-
Yang kelihatan adalah
sementara ---> sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal
-
Kemah tempat kediaman
kita di bumi ini dibongkar ---> Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman
di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh
tangan manusia.
Pemahaman inilah yang mendorong imannya yang
menyatakan...TIDAK TAWAR HATI untuk terus mengikut Kristus dan memberitakan
Injil, meskipun banyak kesulitan. Karena yang dikerjakannya adalah untuk hidup
kekal.
Satu hal
yang kita teladani dari Paulus adalah bahwa ia tetap memiliki hati yang
bersemangat dan bersukacita dalam pekerjaan Tuhan.
Orang-orang
yang mau dipakai Tuhan KUNCI UTAMA terletak
pada soal bagaimana HATInya dihadapan Tuhan. Hal-hal yang mendorong
seseorang untuk sukses adalah SEMANGAT dan SUKACITA, karena kesuksesan harus
didahului dengan semangat. Semangat dan Sukacita adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan, jika kita memiliki Semangat, kita juga akan memiliki Sukacita; demikian
juga sebaliknya.
Salah
satu dikerjakan Iblis adalah membuat kita menjadi tawar hati dan tidak
bersemangat. Karena jika kita menjadi
tawar hati dan tidak bersemangat, maka kita akan meninggalkan Tuhan. Oleh
karena itu marilah memiliki : manusia batiniah yang dibaharui dari hari ke
sehari, artinya tetap bersemangat dan bersukacita di dalam mengikut Tuhan.